Cerita Sex Ngentot Dengan Tante Kenalan , saat aku berusia 20 tahun dan aku bekerja sebagai Supervisior di sebuah perusahaan di Jakarta. Di hari Senin diawal tahun ini aku berniat untuk mengumpulkan anggota untuk mengadakan breaving. Lalu setelah semua terkumpul dimulailah acara rapatnya sampai selesai dan tertinggala seorang wanita cantik yang masih membereskan perkerjaannya yaitu bu.lesmi
Ibu Lesmi berusia 39 tahun, wajahnya cantik mengairahkan, Tubuhnya sangat Proporsional, payudara terbilang besar, rambutnya panjang sampai menyentuh pinggang dan tubuhnya yang ramping dan sexy. Siapa saja yang melihatnya lansung terpesona apalagi dia sering memakai pakaian sexy di kantor.
Hari itu juga aku ajak dia ngobrol2 dan bercanda2. setelah itu aku dan buk lesmi semakin dekat dan sering jalan bareng kemanapun dia minta, ketika suatu hari sms dari bu lesmi masuk ke handphoneku dia mengatakan kalau dia menyuruhku kerumahnya karena ada kendala.
“Dewa? Kamu ada sibuk ga?”, Kata Bu Lesmi
“Nggak ada sih, emang kenapa bu?”, Tanyaku,
“Kamu kerumah saya bentar dong, saya mau minta tolong”
“Ohh oke bentar yah bu, siap siap dulu”, jawabku
Aku langsung mandi, pakaian dan otw terus kerumah Bu lesmi. Sepanjang perjalanan aku menginginkan bercinta dengan Bu Lesmi yang cantik menurutku. Penisku menjadi tegang menginginkan menyetubuhinya. Karena tubuhnya sangat hot banget membuat darahku berdesir. Sesampainya aku dirumah Bu Lesmi aku langsung ditariknya masuk kedalam rumahnya lalu disuruh duduk
“Dewa? kamu bantuin saya bentar yah dibelaakang soalnya keran agak macet”, tanyanya.
“Walah kirain ada apa, iyah bagian mana?”, jawabku singkat. Mataku mengarah kepakaian Bu lesmi yang memakai baju kaos tranparan dan tidak memakai Bra! WOW pemandagan indah!
“Deewa ngeliatin apa ampe bengong”, membuyarkan lamunanku.
“Eh..ngga bu”, jawabku gugup.
“Jangan bohong… kamu pasti ngelihatin toket saya kan ?”, balasnya seraya mencubit pipi aku.
“Iyah gimana bu, habisnya itunya nonjol banget”, jawabku sekenanya.
“Nakal kamu…”, balasnya tersenyum.
Singkat cerita Bu Lesmi langsung kebelakang menunjukan kepadaku lokasi keran yang mampet. Bu Lesmi lalu menyalakan kerannya tiba2 airnya tersemprot kearah bajunya lewat selang yang membuat kaosnya basah kuyup dan memperlihatkan Putingnya yang berwarna merah kecoklatan yang membuatku semakin horny.
“Waduhh, Basaahh semuuaa waa”, katanya.
“Iyahh adeuh itunya bu lesmi nonjol itu jelas”, kataku,
“Hayoo kamu ngelihatin puting saya ya? kamu horny ngelihatnya? hehe” katanya sambil meremas2 toketnya
Tak lama lantas Bu Lesmi menganti pakainya keatas mengenakan celana pendek dan kaos tank top ketat dan menciptakan buah dadanya menyembul dan putingnya. Rambutnya masih tergelung dengan rapi.
“masih belum bisa yah wa?”, tanyanya. Bu Lesmi mendekat dan menempelkan payudaranya
“Iyah bu agak susah,”, jawabku. merasakan bulatan kenyal itu menempel dipunggungku
“iyauda istirahat aja dulu diruang tamu, kita ngeteh dulu” katanya,
Bu Lesmi mengajakku ke ruang tengah dapat mengobrol.
Singkat kisah sambil ngeteh kami nonton tv, Bu Lesmi duduk disebelahku. Bau harum parfumnya sungguh menggoda hasrat birahiku. Penisku mulai menegang perlahan dan mengeras. Aku duduk di pinggir sofa dan mendarat tiba Bu Lesmi menyandarkan tubuhnya ke tubuhku.
“Ehmmm”, aku tersentak. Bu Lesmi tersenyum dan mengepit lenganku
“Ngak masalahkan kita gini?”, tanyanya.
Aku mengangguk. Penisku semakin tegang dan keras berkedut. sehingga Bu Lesmi melihatnya
“Dewaa punyamu bangun tuh, kenapa?”, tanyanya seraya mengelusnya pelan.
“Iyah abisnya dari tadi bu lesmi nafsuin bangett”, jawabku sekenanya.
Bu Lesmi berdiri lalu jongkong dihadapanku sambil terus mengelus batangku,
“Kau Kenapa Nafsu Sama saya? Kan masih banyak yang muda”, ujarnya.
“Iyah abisnya ntah kenapa, Dewa cuman nafsu sama yang lebih tua apalagi ibu2 nikmat banget tuh”, kataku seraya tertawa.
“Aahh Dasaar kamu nakall bangett!” katanya sambil meremas batangku
Kudekatkan wajahku dan kucium pipinya mendekati bibirnya. Bu Lesmi tidak menolak lalu aku megecup lembut bibirnya. Bu Lesmi membalas ciumanku. Aku beranikan diri meraba punggungnya dan Bu Lesmi meraba celanaku.
“Batang kontolmu keras dan besar banget Dewa”, katanya sambil melorotkan celanaku lalu dia terpana dengan batangku yang sudah menjulang tinggi.
“Tokett kamu juga besar dan kencang lesmi”, kataku sambil melepaskan bajunya lalu meremas2 payudaranya. Payudaranya berukuran 34 dengan cup DD.
“Sss… Deeewaaa… teruuss remes say..”, desahnya merasakan pijatan tanganku di payudaranya.
“Ibu sexy banget sih.”, ujarku seraya mendekatinya. Saya langsung menjilati payudaranya dan mengigit kecil putingnya yang coklat.
“Ouuuuhhhh Deeeewaa… isep say… jilat pentilnya Deee.. Aahhh… sss”, desahnya sambil mendekap kepalaku.
Tangan Bu Lesmi membelai batang penisku dan mengocoknya.
“Ohh Dee… besar ya penis kamu”, ujarnya seraya terus membelai elus penisku.
Bu Lesmi terus membelai penisku dan tanganku mulai merogoh celana pendeknya dan ternyata Bu Lesmi mengenakan G-string warna hitam. Kuraba vaginanya yang ditumbuhi rambut tipis sehabis dicukur. Kuraba vaginanya dan kumainkan clitorisnya.
“OOhhhhhh… ssssshhhhh… nikmattttt… Deee… jilat say… jilat terus memek ibu” pintanya.
Aku terus melumat vagina dengan lidahku dan sesekali menghisasp clitorisnya.
Tubuh Bu Lesmi menegang, kakinya mengapit kepalaku.
“Deeee. .. ibu mmaauu keluarrr.. aaAHHH…YYEESS.. Deewwaaa” desahnya separuh berteriak. Tubuhnya bergetar, tangannya menyangga kepalaku supaya tetap di vaginanya.
“Duhh… Deeewaaa, geli say… auuuww.. .ngilu say… aahhh”, tubuhnya terus meronta dan tangannya terus menbenamkan kepalaku dimemeknya
Aku kian senang Bu Lesmi kian tersiksa dengan kenikmatannya sendiri. Bu Lesmi terus meronta ronta.
“Deeewaaaa. .. ampunn sayaangg… ibu ngak kuat lagiii aahhhsss”, Desahnya.
Aku menyudahi permainan lidahku di selangkangannya. Aku berdiri dan tersenyum, Bu Lesmi terbaring lemas, tersenyum dan mencubit pahaku.
“Kamu nakall banget sih,ibu udah gak kuat juga”, ujarnya manja.
Bu Lesmi memintaku duduk di sofa. Tangannya meraba batang penisku dan sesekali menciumnya.
“Mhh iceeepp dongg bu, pengennn nihh”, ujarku.
“aaahhhh… ibu… yes…”, desahku saat Bu Lesmi mengulum kepala penisku.
“Aahhh Srrphhtt Srruupptt Ahhmm”, katanya seraya terus menhisap dan merasakan penisku.
“Dewaaae Ennnak kan sayangg?” , tanyanya sambil menyrdoott kontolku.
“Aku kalo disepong agak lama keluarnya bu…”, Jawabku seraya meraba payudaranya.
Bu Lesmi membuka celana dalamnya dan mengangkangi tubuhku. Tangannya menuntun batang penisku mengarah ke vaginanya. Tubuh Bu Lesmi mulai naik turun dan sesekali memutar pantatnya.
“Ouuuhh… Deewaaaa. .. enak banget… ssshhh. .. aahh.. Yess. .. isep tokeet ibu say..”, mintanya dengan nikmat.
Kujilati putting sebelah kiri sesekali kuhisap dan kugigit kecil seraya tanganku meraba dan meremas payudaranya yang sebelah kanan. Kulakukan bergantian.
“Aaaahhhhh… mmmpphhhhh… Deeeewaaaa… Eennakk Aaahhshs Sshhhtt… enaakkk..”, rintihnya seraya terus menaik-turunkan tubuhnya.
Aku menidurkan tubuhnya diatas sofa Lalu aku tidak banyak tangan kiriku kumainkan diklistorisnya dan menghujam dalam2 kontolku kedalam memeknya yang enak bangett
“Deeewaaa..kamu gila… memek ibu eennak bangett aahhss .. aaahhh.. enak…”, desahnya seraya meremas remas pantatku.
Sesekali bola matanya terlihat putihnya saja.
“Bu Lesm… sshhh memek ibu hanget banget.”, Jawabku seraya terus menggenjot tubuhnya dengan ritme teratur.
“Deee… Ahhh ibu ga kuat. .. oouuhhh. .. aku pennnnggenn aaaahhkelua.., Arghhh… Dee terus entot ibbu Ya.. ya…”, jeritnya bersamaan dengan tubuhnya yang menegang dan bergetar menandakan Bu Lesmi menemukan klimax nikmat yang kedua kalinya ngetot.
“Oohhh Deeeewaaa… kamuu gila”, tanyanya.
Aku tersenyum seraya kubimbing tubuhnya dan memintanya tengkurap dan pantatnya tidak banyak kuangkat serta kakinya tidak banyak kubuka. Aku berlutut dibelakangnya dan kubimbing masuk penisku ke liang vaginanya yang masih berdenyut dampak dari orangasmenya tadi.
Hanya separuh dari batang penisku saja yang kumainkan didalam liang nikmatnya. Aku separuh berdiri menekuk luntutku dan menghujam liang vaginanya dari belakang dengan penisku.
“Deeewaa.. .kamu gila… Enak banget aahh ahahh… Oohhh… terus say… keluarin sayang… keluarin. .. aaahhhhh.. entot aku say… uhhh… kalo kayak gini aku dapat nagih Dee… ouuhhh enak banget… terus Deewaa.. Entot memek aku Dee… Uhhhh enak banget ngentot ma kamu…enak..”, Bu Lesmi terus meracau dan tangannya meremas keras bantal yang diambilnya dari atas kursi.
“Ouuhh bu… aku inginkan keluaarr… aaahh…”, desahku. tiba2 pantatnya dimundurkan sampai batang kemaluanku ditelan habis oleh memknya yang sempit dan nikmat
“Bu… ahhhh eennnnakk banngettt”, desahku menjerit seraya meringis menyangga ngilu yang teramat sangat.
“Sayangg kamu binall banget yah, ibu jadi ketagihann smaa batangmu”, Bu Lesmi tersenyum dan memintaku menyetubuhinya lagi.
Aku mengambil posisi DoggyStyle lagi dan menancapkan batang kemaluannku didalam lubang vaginanya
“Dee… mmpphh… ahhh… mmmm Deeee”, desahnya.
“Aaahh Deewaa… aauuhhh… Deeaaaa”, jeritnya saat rambutnya kujambak bersamaan dengan masuknya penisku kedalam vaginanya dengan keras.
“Bu Lesmi… aku mau Croottt bu. Aahhh aku ga tahan lagi… aaahhh… Lesmii sayanngg…”, desahku. Bu Lesmi mencungkil penisku, mengembalikan tubuhnya dan berlutut di hadapanku.
Mulutnya langsung menghisap, menjilati serta tangannya mengocok batang penisku.
Tiba mendarat tubuhku bergetar dan, “cret cret cret…”.
“Oohh bu… aku keluar… Ahhhhhh…”, desahku separuh berteriak bersamaan dengan muncratnya spermaku didalam mulut Bu Lesmi. Kedua tanganku memegang lehernya dan agak menjambak rambutnya.
Aku terduduk lemas di sofa selesai ngetot sama dia.
“Makasih ya Bu…tadi nikmat banget.”, kataku sambil mencium bibirnya.
“iyah sayang, ibu juga udah lama gak ngentot sayang, kalau kamu mau ngentot tinggal bilang aja ya ibu siap kok”, ujarnya sambil mengesek2 kontolku dibibir memeknya