Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah “Sexual Behavior Trends” telah mengungkap pola perilaku seksual yang menarik di kalangan generasi millennial. Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas ABC, yang mempelajari lebih dari 5.000 responden di seluruh Amerika Serikat dalam rentang waktu dua tahun terakhir.
Menurut hasil penelitian, sebagian besar generasi millennial cenderung mengalami perubahan dalam preferensi dan praktik seksual mereka dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Salah satu temuan utama adalah penurunan rata-rata usia pertama kali mereka melakukan hubungan seksual, yang menunjukkan tren penurunan dari usia 18 tahun pada tahun 2010 menjadi usia 16 tahun pada tahun 2022.
Dr. Sarah Johnson, pemimpin tim peneliti, menjelaskan bahwa hasil penelitian ini memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana perubahan budaya, teknologi, dan pandangan sosial mempengaruhi perilaku seksual generasi millennial. “Kami melihat adanya peningkatan penggunaan teknologi dalam kaitannya dengan kehidupan seksual mereka, termasuk penggunaan media sosial untuk mencari pasangan dan berbagi pengalaman intim,” ujarnya.
Namun, tidak semua temuan dari penelitian ini menunjukkan tren positif. Ada juga peningkatan dalam kasus penyakit menular seksual (PMS) di kalangan generasi millennial, yang menyoroti pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif dan akses yang mudah terhadap layanan kesehatan seksual.
Para ahli kesehatan mendorong untuk memanfaatkan temuan dari penelitian ini untuk meningkatkan pendekatan dalam pendidikan seksual di sekolah dan memperluas akses terhadap layanan kesehatan seksual yang aman dan terpercaya. Mereka juga menekankan perlunya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka mengenai topik seksualitas, agar dapat memahami risiko dan tanggung jawab yang terlibat dalam kehidupan seksual.
Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana generasi millennial mengelola kehidupan seksual mereka dalam konteks perubahan budaya dan teknologi yang cepat. Dengan memahami dan merespons temuan ini secara tepat, diharapkan dapat membantu membangun masyarakat yang lebih sadar akan kesehatan seksual dan penghargaan terhadap keberagaman nilai-nilai seksual.