Cerita Sex Pembalasan Dendam Kepada Suamiku part 3

Dengan lembut Pak Angkoro meletakan kedua telapak tangannya di atas payudara Kartika dan mulai memijat lembut sambil perlahan ia melekatkan bibirnya ke bibir Kartika yang sensual di lumatnya bibir Kartika, semakin lama semakin panas sampai kedua tubuh itu seolah menjadi satu, Pak Angkoro melingkarkan tangannya ke pinggang Kartika dan menariknya sampai lekat pada tubuhnya dan mencumbu Kartika dengan penuh nafsu. Dihisap dan dimasukannya lidahnya kedalam relung relung mulut Kartika sehingga mau tak mauKartikamembalas pagutan-pagutan liar itu.

Hasrat kewanitan Kartikabenar-benar dibangkitkan oleh Pak Angkoro yang berlaku seperti kuda jantan dan mendominasi seriap permainan ini. Kartika mulai merasakan hawa panas naik dari dadanya ke ubun-ubun yang membuat Kartika semakin tak berdaya melawan hawa maksiat yang begitu kental dalam ruangan ini sehingga akhirnya Kartikapun terlarut dalam hawa maksiat itu.

“Kartika aku minta dioral dong ” sambil menyodorkan penis hitamnya yang berdiameter 5 cm dengan panjang 14 cm. gentot
“Nggak ah Pak, jijik saya! ih! ”
“Wah kamu kudu profesional Kartika, kalau kerja jangan setengah-setengah gitu dong, gini aja kamu tak oral kalau sampai kamu orgasme berarti kamu kudu ngoral aku yah? ”
Belum sempat Kartika menjawab Pak Angkoro telah menyelusupkan kepala diselangkangan Kartika dan mulai melancarkan segala jurus simpanannya mulai dari jilat, tusuk sampai jurus blender yang memnyapu rata seluruh dinding permukaan vagina Kartika sehingga dalam waktu 7 menit Kartika sudah di buat kejang-kejang.
“Oooh Pak oouh oh pa..ak” Kartika meregangkan ototnya sampai batas maksimal.
“Tuh kamu udah orgasme, nggak bisa bohong sekarang giliranmu” ucap Pak Angkoro senang

Pak Angkoro menarik kepala Kartika dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang penisnya sendiri sambil mengocok ringan, setelah mulut Kartika dalam jangkauan tembak Pak Angkoro segera menjejalkan penisnya ke dalam mulut Kartika
“Ayo dong Kartika” Pak Angkoro menyuapkan penisnya seperti menyuapkan makanan pada anak kecil, setelah penisnya berada dalam mulut Kartika maka dengan menjambak rambut Kartika Pak Angkoro memaju mundurkan kepala Kartika
“Ehm ehm Pak Angko.. ehm ehm” Kartika berusaha berbicara tapi malah tersenggal senggal
“Udah diam aja deh Kartika jangan banyak bicara emut!”

Setelah lima menit berjalan Kartika akhirnya secara mandiri mengulum ujung penis Pak Angkoro, sementara tangannya mengocok dengan kasar pangkal penis Pak Angkoro.
“Yes gitu Kartika, wah kamu lebih hebat dari istriku loh, mau gak kamu jadi gundikku?” Pak Angkoro berbicara ngawur karena keenakan dioral Kartika. Merasa jenuh dengan permainan oral akhirnya Kartika meminta untuk bercinta.
“Udahan dong Pak, kita ngeseks yang bener aja ya?” tanya Kartika dengan halus
“Ok, kamu yang minta loh”

Pak Angkoro menarik Kartika yang tadinya mengoral dia dalam posisi jongkok menuju meja biliard dan menyuruh Kartika menumpukan kedua tangannya menghadap meja bilirad sementara Pak Angkoro yang berada di belakang Kartika mengatur posisi sodokan perdananya.
“Kartika nungging dikit dong, ya gitu sip!” Pak Angkoro mengelus pantat Kartika yang bahenol kemudian mengarahkan senjatanya ke vagina Kartika.
“Aaouh Pak Angkoro, pelan Pak sakit penisnya bapak sih kegedean ” ucap Kartika setengah meledek.
“Wah kamu itu muji apa menghina Kartika? mungkin vaginamu yang kekecilan Ros” Pak Angkoro membalas ejekan Kartika dengan menarik pinggul Kartika ke belakang secara cepat maka amblaslah seluruh penis Pak Angkoro.
“Auuw gede banget, aauw aah ” Kartika mulai menggoyang pinggulnya berusaha menyeimbangi goyangan Pak Angkoro

Pak Angkoro membenamkan penisnya dalam-dalam dengan menarik pinggul Kartika kebelakang, dengan penis masih tertancap di vagina Kartika kemudian Pak Angkoro memutar pinggulnya membentuk lingkaran sehingga penis yang didalam vagina Kartika menggencet dan menggesek setiap syaraf syaraf nikmat di dinding vagina .
“Aauh, Kartika keluar ahh” Kartika mengalami orgasme yang menyebabkan setiap otot di tubuh Kartika mengencang sehingga tubuhnya kelojotan tidak terkendali.
“Loh Kartika, kok sudah KO, belum 10 menit kok udah orgasme wah ini kalau cowok namanya edi, ejakulasi dini kalau kamu berarti menderita odi orgasme dini, ayo terusin sampai aku keluar juga ”
Pak Angkoro mengganti posisi bersenggama dengan mengangkat tubuh Kartika dan menidurkannya di meja biliard. Kemudian kaki Kartika dibentangkan oleh Pak angkoro lebar-lebar dan dengan kekuatan penuh penis besar itu menerjang mendobrak pintu kewanitaan Kartika, sampai-sampai klitorisnya ikut tertarik masuk, Kartika yang masih dalam keadaan orgasme makin menggila menerima sodokan itu sehingga secara refleks Kartika mencakar bahu Pak angkoro.

“Oouchh Kartika kamu ini apa-apaan sih, kok main cakar-cakaran segala?” gentot
“Oouh aash sorry, abis Kartika nggak tahan sih ama sodokannya Mas yang begitu perkasa” bujuk Kartika agar Pak angkoro tidak marah.
“Jangan cakar lagi ya, kalo tidak rasain ini” Pak Angkoro menggigit puting Kartika dengan lembut tapi sedikit menyakitkan.
“Aauw nakal deh” ucap Kartika sambil menggoyangkan pinggulnya sendiri agar penis Pak Angkoro tetap menggesek dinding vaginanya.

Dalam waktu singkat Kartika yang mula-mula seorang guru telah berevolusi menjadi pelacur kelas tinggi yang benar benar profesional baik dari kebinalan maupun ucapannya, semua sudah berubah Kartika kini benar benar seorang pelacur sejati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *