Cerita Sex Bahagianya Meyetubuhi Dua Anak Bapak Tiriku part1

Cerita Sex Bahagianya Meyetubuhi Dua Anak Bapak Tiriku, Pengalaman sex ku yang satu ini aku ingin kenalkan dulu namaku Ki. Cerita Dewasa ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Mery dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Lia.

Si Mery cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pemKituk tubuh, nah kalau si Lia paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara. Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Mery, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Mer, entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Mery masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. “Ki, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.

“Mer..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.

Mery tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.

“Mer.. kamu Kigong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.

“Eh.. iya, Roky kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Mery.

“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.

“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.

“Kier nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.

“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.

Mery mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.

“Mer, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.

“Pernah, noh aku punya CD-nya,” jawabnya.

Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.

“Kalau ML?” tanyaku lagi.

“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”

Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.

Bagaimana caranya si “Roki Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.

Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.

“Mer, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.

“Iya nic Rok, Kitar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.

“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.

“Kasihanilah si Roki kecil,” kataku.

“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku. ngentot

“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.

Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.

Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,

“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ki, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.

Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. “Jangan hentikan Ki.. Ach.. percepat Ki, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ki.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dan kemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.

“Mer, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.

“Kita istrirahat dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.

Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.

“Mer, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.

Kelihatannya Mery sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Mery masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.

“Jangan Ki.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.

“Kamu udah mens belom?” tanyaku.

“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.

Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya, ngentot

“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”

“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ki, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.

“Tenang aja cuma sebentar kok, Mer mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.

Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *