Seksual harassment atau pelecehan seksual adalah perilaku yang tidak diinginkan atau tidak pantas yang memiliki unsur seksual, yang dapat mencakup ucapan, perilaku fisik, atau tindakan lain yang mengganggu atau merendahkan martabat seseorang. Bentuk-bentuk umum pelecehan seksual meliputi komentar tidak senonoh, lelucon yang tidak pantas, sentuhan yang tidak diinginkan, atau ancaman yang bersifat seksual.
Perilaku ini sering kali terjadi di tempat-tempat kerja, di institusi pendidikan, atau dalam lingkungan sosial lainnya. Seksual harassment tidak hanya mengganggu secara emosional dan psikologis, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan produktivitas korban. Seringkali, korban merasa terintimidasi atau terancam oleh pelaku, sehingga sulit bagi mereka untuk melaporkan atau menghadapi situasi tersebut.
Penanggulangan seksual harassment memerlukan kesadaran yang lebih besar tentang apa yang merupakan perilaku yang tidak pantas atau mengganggu, serta upaya untuk membangun lingkungan yang aman dan terbuka di tempat-tempat kerja dan pendidikan. Langkah-langkah seperti pelatihan bagi semua orang dalam organisasi, prosedur yang jelas untuk melaporkan insiden, dan sanksi yang tegas terhadap pelaku merupakan langkah-langkah penting dalam mencegah dan menanggulangi seksual harassment.
Perubahan budaya juga diperlukan untuk memastikan bahwa norma-norma sosial yang mendukung perilaku pelecehan seksual diubah menjadi norma yang menghormati martabat dan keamanan semua individu. Dengan demikian, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan aman bagi semua orang, di mana setiap individu dapat bekerja dan belajar tanpa rasa takut akan pelecehan seksual.
Pelecehan seksual bukanlah masalah yang sepele atau tidak penting, tetapi merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan bersama untuk mengatasinya. Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua orang.